Kumpulan Surat Cinta Romantis

Surat Cinta Romantis - Contoh Surat Cinta Romantis - Surat Cinta Paling Romantis Sepanjang Dunia Percintaan

1.
Dini di peraduan,

       Adakah kata yang mampu menggantikan
sapa-ku padamu malam ini selain "Hai kamu baik-
baik saja kan?"
Adakah kata yang mampu menyempurnakan
do'a-ku malam ini selain "Tuhan, semoga ia dalam
lindungan-Mu"

       Dini yang sederhana,
Bukankah kita tak pernah bermimpi,
berharap sekalipun, bahwa kita bakal saling
mengenal, bertukar kata? kita tak pernah
berpikir kearah sana'kan? Ini adalah taktir
yang meliuk-liuk

      Ah Tuhan, kenapa aku menghambur kata
untuknya, bukankah yang ia butuhkan adalah
tanyaku, "Dini maukah menjadi perempuan di
sudut jendela hatiku Din, maukah menjadi
bagian dari puisi-puisiku? Maukah kamu?

      Dini yang bersahaja,
      Sudi kiranya menjawab tanya itu, atau
tak perlu, karena bukan kata yang bicara,tapi hati
melelui sikap. Tapi aku butuh kata pastimu
Din... belum ada kata yang mampu
menggantikannya.


Lelaki yang menunggu, Ganjar


2.

Untuk satu Sari, Sari komala
    
      Kau belai rambutku...
      Kau hapus gundah hatiku...
      Apakah karena dalam mimpi?


     Kau tersenyum padaku...
     Dan katakan kau menyayangiku
     Bergandengan dalam serpihan kristal
     salju
     Seperti sepenggal batu permata
     Apakah karena dalam mimpi?
     Akankah ku terus bermimpi?


     Tiada bermaksud lancang atau tiada
maksud berlaku negatif sama kamu lewat
tulisan saya. Hanya saja. melalui rangkaian
kata-kata ini. Izinkanlah goresan tinta
di kertas ini berbicara cukup banyak tentang
apa yang tersimpan. Tentang rasa yang ada
dalam dada.


       Rasanya seperti menginjak bumi
pertama kali, saat bertemu dengan kamu.
Seragam yang putih rapih, rambut yang
di tata indah, bibir yang di gores manis.
Betapa kesan yang selalu di ingat. Maka
rasa itupun lahir...
       Saya memang belum mengenalmu jauh.


Kamu yang saya tahu adalah kamu yang
setiap hari mengusik mata dan pikiranku.
Inginku mengenalmu lebih jauh, berbincang
tentang apapun, menertawakan angin dan
debu yang selalu bersama. Tidakkah aku
aneh untukmu? Semoga tak.


       Sar...
       Saya coba menembak rembulan, pun
meleset setidaknya kudapatkan sepotong
bintang. Seandai surat inipun tak
terjawab... setidaknya aku telah jujur pada
hati ini. dengan keberanian yang tersisa.
Sar, jawab yah?




Mentari merajut awan.
Lelaki menanti jawaban.2011