Sabtu, 05 November 2011

Inisiasi Menyusu Dini, Dapat Mencegah Kematian Bayi

Inisiasi Menyusu Dini, Dapat Mencegah Kematian Bayi - Inisiasi Menyusu Dini


Setiap 1000 kelahiran hidup, 35 bayi di antaranya meninggal. JIka di kalikan dalam setahun, sedikitnya 175.000 bayi meninggal sebelum usia mencapai satu tahun. Hal serupa di laporkan World Health Report tahun 2005. Tiap 6 menit, satu bayi meninggal, sedangkan tiap 2,5 menit, satu balita meninggal.

Angka yang mencengangkan tersebut nyatanya terjadi di Indonesia. "Tingginya angka kematian bayi bisa di interupsi, dengan informasi yang tepat dan bisa di terima oleh semua pihak," ujarketua sentra laktasi Indonesia Dr.Utami Rooesli, Sp.A., M.B.A., IBCLC. Ia di temui pada acara work shop "Inisiasi Menyusui Dini" di Hotel Sapoy Homann Bandung, selasa (6/11).

Berdasarkan penelitian Edmond K., di Ghana terhadap 10.947 bayi dan di terbitkan dalam jurnal ilmiah pediatrics, 22% kematian bayi baru lahir (dalam satu bulan pertama) dapat di cegah dengan bayi menyusu ibunya dalam satu jam pertama kelahiran. Sedangkan menyusu pada hari pertama lahir dapat menekan angka kematian bayi hingga 16%. Mengacu penelitian itu, di perkirakan program inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 30.000 bayi di Indonesia dalam bulan pertama kelahiran.

Utami menjelaskan, cara inisiasi menyusu dini yaitu menengkurapkan bayi di dada atau perut ibu sehingga kulit saling bersentuhan. Kemudian membiarkan bayi mencari puting susu ibunya. Penelitian menyimpulkan, bayi yang di beri kesempatan menyusu dini dengan skin to skin contact, masa menyusunya dua kali lebih lama di bandingkan dengan yang tidak. "Dengan demikian, bayi di latih memakai instingnya sejak dini dan menjadi bayi yang cerdas karena di beri ASI ekslusif," ucapnya.

Terdapat praktik yang sudah mengenai inisiasi menyusu dini di Indonesia. Di antaranya, bayi baru lahir sudah di bungkus sebelum di letakan di dada ibunya yang berakibat tidak terjadi sentuhan kulit. Kesalahan kedua, bayi bukan menyusu, melainkan di susui. "Hal itu tidak bermanfaat terhadap perkembangan otak bayi," ujarnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Bandung, angka kematian bayi di kota bandung mencapai 36 dari 1000 kelahiran bayi hidup. Menurut Kasubdin Kesehatan keluarga Dinkes kota Bandung, Nna Mana Rosana, 40% dari angka kematian bayi di Bandung akibat kekurangan gizi, dengan rentang usia 1-8 hari kelahiran.

Karena itu, pemberian ASI, terutama inisiasi menyusu secara dini sangat penting bagi bayi. Selain melatih insting, juga membentuk kekebalan tubuhnya lebih cepat. Saat ini, Dinkes kota Bandung sedang melatih kader penggerak PKK dan posyandu di puskesmas untuk melakukan kegiatan inisiasi menyusu dini pada masyarakat. "Pemberian latihan baru akan berjalan, terutama di sosialisasikan melalui para kader dan tokoh masyarakat," katanya.

Setelah inisiasi menyusu dini di lakukan, tahapan selanjutnya yaitu memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan tanpa di selingi makanan lain. Pada tahap tersebut, usus bayi belum mampu mengabsorpsi makanan selain ASI. Pemberian ASI ekslusif dapat mencegah kematian hingga 13%, dan pemberian makanan pendamping ASI dengan gizi yang seimbang dapat mengurangi 6% angka kematian balita. Keuntugan menyusui ekslusif, nutrisi yang di dapat bayi optimal, meningkatkan kesehatan, kecerdasan, Serta terjalin tali kasih sayang antara anak dan ibu.

Nah, untuk menyadarkan pentingnya inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI ekslusif, perlu keterlibatan ayah dan ibu.
Itulah Inisiasi Menyusu Dini, Dapat Mencegah Kematian Bayi. Semoga bermanfaat yah!
Sumber : (Ririn N.F/"PR").
 

www. jadilah.com

0 komentar:

Tinggalkan Komentarmu